English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 15 April 2011

Kesaksian Imam Masjid Cirebon (peristiwa peledakan di Mapolresta)

CIREBON - Haji Abbas Sudinta tak menyangka, salah satu jamaah shalat di belakangnya memiliki itikad yang sungguh terkutuk: meledakkan bom di tengah jamaah shalat Jumat. Usai menyampaikan khotbah, ia berangsur ke mihrab, bersiap mengimami shalat Jumat. Usai ikamah, ia mengecek shaf dan kembali menghadap arah kiblat, memulai shalat Jumat.
"Saya mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, saat itulah blarrrr...suara memekakkan telinga terdengar. Tangah saya bahkan belum turun, dan takbiratul ihram baru saya baca separuh," ujarnya, saat diwawancara via telepon.
Saat itu, sussana menjadi gelap dan jamaah panik. Ia berpegangan pada sisi mimbar, dengan pakaian yang dirasanya mulai koyak. "Baju saya berubah merah, darah keluar entah dari bagian tubuh mana," ujarnya.
Saat itu, ia melihat banyak jamaah yang terluka. Semua dalam kondisi sama dengannya, pakaian compang camping dan terluka. Jamaah yang tak terluka, memapah dan menggotong jamaah yang terluka.
Ia sendiri sempoyongan, mencari arah pintu keluar di samping masjid, pintu khusus bagi takmir masjid. Asap masih hitam dengan bau yang menyesakkan dada. Ia tak mendengar apapun, karena telinga mendadak tuli.
Barulah di pintu luar, ia mendapatkan pertolongan. Sang penolong sempat terpana. "Di bahu Pak Haji tertancap beberapa paku," katanya, mendengar teriakan yang lamat-lamat terdengar.
Abbas segera dilarikan ke rumah sakit Pelabuhan.

LANJUTAN NYA..

CIREBON - Imam shalat Jumat di Masjid Mapolresta Cirebon, H Abbas Sudinta menyatakan, pendengarannya masih terganggu pascaledakan bom. Ia kini terbaring lemah di RS Pelabuhan, dalam perawatan dokter. "Saya berharap segera pulih, biar keluarga tak cemas," ujarnya.
Sudinta mengalami luka di bagian pelipis, bahu, dan pergelangan tangan. Yang terparah, di bahunya. "Beberapa paku tertancap di bahu saya," ujar penyuluh agama Islam yang ditugaskan di Kecamatan Kejaksan ini.
Ia menceritakan, pusing yang dialaminya mulai berkurang. Sebelumnya, begitu bom meledak disertai suara yang memekakkan telinga, ia seolah mendadak tuli dan kepala langsung berkunang-kunang. Asap tebal yang disertai bau sangat menyengat membuatnya sesak nafas.
Ia sempak kebingungan mencari pintu keluar untuk menyelamatkan diri. Suasana panik, jamaah berhamburan keluar. Dua atau tiga shaf di bagian tengah di arah belakangnya, banyak yang terluka dan tergeletak.
Ia berjalan menyusuri tembok samping, mencari pintu keluar di arah samping mihrab, tempat takmir masjid biasa keluar masuk. begitu berhasil keluar, ia jatuh terduduk, sebelum akhirnya ditolong jamaah lain.
Saat itulah ia menyadari, bajunya sudah compang-camping, sobek di sana-sini. Warnanya pun berubah menjadi merah, basah oleh darah. "Di pelipis, darah mengucur deras," tuturnya pelan.
Sang penolong sempat menunjukkan mimik ngeri, melihat paku tertancap di bahu. Pertolongan medis yang cepat, membuat darah berhenti keluar. Kini Abbas masih tergolek di ruang ICU RS Pelabuhan.

6 komentar:

Trip On Indonesia mengatakan...

duh ada-ada aja deh kelakuan -.-

koskakiungu mengatakan...

bener2 Mencoreng nama Islam, tapi saya Yakin, pasti peristiwa ini ada konspirasi dari negara2 zionis itu...hhhmmm -_-a

Rachmad mengatakan...

Semoga perstiwa ini dapat kita ambil hikmahnya...
dan buat pembom semoga masuk neraka jahannam...

okeh sob salam kenal dari anak palembang. . .

Unknown mengatakan...

@mbak noto,.
ia mbak, GILA thu org.
ngk abis pikir, otak na msh da or ngk thu org..
thanks yha mbak, uda berkunjung k sni.
:)

@kaoskakiungu,.
kyk na ia,.
soal na nhe motiv br, pemboman d mesjid.
biasa na d cafe or d rmh org" zionis.
kyk na nhe pgn ngejelekan nm islam nhe..

@rachmad,.
smg gan,.
smg dia dpt blsn yg setimpal d sna.
thanks yha gan uda berkunjung k sni.
slm knl dr saya anak medan.
:)

Rachmad mengatakan...

yups salam kenal kembali...

Unknown mengatakan...

@rachmad,.
thanks yha gan uda berkunjung k sni.
:)

Posting Komentar