English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kamis, 23 Desember 2010

Keluarga Sakinah

Saudaraku,

Keluarga akan bahagia jika kedua insan yang bertemu ini, termasuk anak2 mereka, mempunyai sebuah MISI YANG SAMA, keterarahan yang sama. Dan, misi itu adalah “Berjalan menuju Allah swt, Dakwah”. Nuansa ini harus menjadi karakter dari masing2 anggota keluarga, terutama, sang suami yang memang menjadi Imam bagi keluarga.

Jika dalam keluarga tidak ada keselarasan misi ini, maka, bisa dipastikan, Insya Allah tidak akan terjadi kebahagiaan dan keharmonisan dalam keluarga.

Misalnya, seorang suami yang pagi2 kerja dengan makanan sudah disiapkan oleh sang isteri dan pakaian bersih yang disiapkan oleh isteri (juga). Dirumah, sang isteri harus membersihkan rumah, mengurusi anak2, bahkah tidak sempat mengurus diri sendri. Suami pulang kerja dengan baju kotor, isteri harus mencucinya dan harus juga menyiapkan makanan buat suaminya. Jika tidak ada kesamaan misi yaitu “Ibadah”, maka sang isteri akan mengeluh, merasa menjadi pembantu dan baby sister.

Saudaraku, begitu juga jika mereka tidak mempunyai misi yang sama (sekali lagi, “Ibadah”), masing2 dari mereka hanya sibuk mengejar hak mereka masing2. Meraka masing2 merasa bahwa, “saya sudah melakukan semua kewajiban saya, tapi tidak pernah mendapat hak yang penuh.” Sang isteri mungkin akan bertanya, “apalagi yang kurang dari saya?” dan suami pun demikian.dan pertengkatan sering akan terjadi.

Saudaraku, seorang (calon) Isteri/suami..
Hanya dengan misi yang sama, “Ibadah”, kita akan menjadi keluarga yang bahagia, walaupun melelahkan. Misalnya, sang isteri sedang sibuk memasak, maka sang suami akan denagan sigap menjaga anak2nya, mungkin dengan mengajaknya bermain. Karena disitulah kenikmatan yang sesungguhnya, “Ibadah”, menuju satu titik yang sama, “Surga”.

Saudaraku,
Itulah kenapa, Rosulullah saw bersabda tentang hal ini,

“4 hal yang membuat orang bahagia, suami (isteri) yang sholih(ah), rumah yang luas, kendaraan yang nyaman, dan tetangga yang baik.”

Ya, hanya dengan pasangan hidup yang sholeh/ah, meraka akan mempunyai satu MISI yang sama, menpunyai satu perahu yang berlayar menuju Allah swt, menuju satu titik, Jannah, dan dalam nuansa Ibadah yang sudah melekat dalam perasaan2 mereka.

Dengan misi yang sama itu, kita akan dapat memahami pasangan kita, dan kita mampu mencintai pasangan kita.

Dan, kata ust Anis Matta, cinta tidak sembarang cinta seperti dalam lagu2 pop itu, tapi cinta yang hakiki mempunyai dua tingkatan, yang paling dasar itu adalah, kita membuka qalbu kita untuk menerima pasangan kita apa adanya, dengan semua kelebihannya dan dengan semua kekurangannya. Pada tingkatan kedua, kita selalu berorientasi untuk membuat pasangan kita (isteri/suami) untuk menjadi lebih baik. Maka, seorang suami(isteri) selalu berorientasi bagaimana memenuhi kebutuhan pasangannya..

Semoga Allah senantiasa menganugerahi kita pasangan yang sholih/ah. Dan terimalah dia apa adanya,serta ajaklah menuji satu misi yang sama, “Ibadah, menuju Allah swt”

Dan, Semoga dalam setiap jari ini mengetik, berbuah kata, kalimat, serta artikel sederhana, tidak hanya menambah wawasan tetapi juga ketaqwaan kita pada-Nya.

Alhaqqu mirrobbika falaa takumminal mumtariin (kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang2 yang ragu)

Allahu ‘alam Bish-showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar