English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kamis, 23 Desember 2010

Hari Kiamat

Rosulullah saw bersabda,
“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR Muslim)

Saudaraku..
Sungguh, begitu banyak pelajaran dari hadits di atas jika kita mau berpikir dan merenunginya..
Hadits di atas seakan-akan menjelaskan kepada kita semua, bahwa betapa tidak ada apa-apanya dunia ini. Bahwa dunia ini hanya sekedar ‘mampir ngombe’. Bukankah Allah telah memberikan kita 100 kenikmatan yang hanya 1 di antaranya yang diturunkan ke dunia dan sisanya (99) Dia berikan di Syurga-Nya ?

Saudaraku..
Sungguh, dunia ini tak lebih hanya sebuah fatamorgana. Namun, kitalah yang sering dibutakan dengan dunia ini, dunia yang hanya sebuah permainan.
Allah berfirman,
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut:64)

Saudaraku,
Sudah saatnya kita bangkit, sadar akan betapa dunia ini yang fana. Sadar betapa dasyatnya pembalasan Allah di negeri yang Abadi..

Berlomba menjadi mukmin yang paham akan agama ini menuju Jannatullah serta Menjauh dari Naarullah..

Semoga dalam setiap jari ini mengetik, berbuah kata, kalimat, serta artikel sederhana, tidak hanya menambah wawasan tetapi juga ketaqwaan kita pada-Nya.
Alhaqqu mirrobbika falaa takumminal mumtariin (kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang2 yang ragu)

Allahu ‘alam Bish-showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar